- Spoiler:
- The Story of Novus Part 1 [Begining]
Nama gw Ravi... gw mau cerita tentang tragedi kehidupan gw di galaksi Novus ini...
Dulu gw punya sahabat-sahabat sejati... Zinn dan TherMiaN. kita bertiga sama-sama ditempatin di pos Lunar. gw dan Zinn adalah anak yatim piatu. ortu gw dibunuh accretia waktu gw kecil, trus gw dirawat oleh pemerintah di bagian militer. ortunya Zinn udah ga ada dari kecil n dia tinggal bersama keluarga tantenya di desa, orang paling baik yang gw kenal, mungkin orang paling pendek se-Cora dan sering jadi ledekan gw dan TherMian. Lain lagi halnya dengan TherMiaN, dia ini bagian elitenya Cora. dari keluarga tob banget deh. dia ini Cora paling berbakat yang gw tau (n rada-rada songong kadang2) udah gitu kidal pula, bikin makin repot aja klo lagi latihan tanding lawan dia, sementaranya dia sendiri haus banget akan kekuatan.
Kita mengambil posisi berbeda dalam training. gw ngambil kearah Black Knight, Zinn ke arah Ranger dan TherMian ke arah Templar. Kekompakan kita bertiga saat latihan perang paling terkenal. kombinasi serangan kita merupakan salah satu rangking tertinggi di training camp.
Pada dasarnya emang berbakat, TherMian di panggil ke garis depan untuk perang berikutnya. kehebatannya sudah diakui DECEM. wajahnya terlihat puas dan semangat sekali mendengar pemanggilan ini, tentunya gw dan Zinn juga ikut kesenengan.
berada di garis depan adalah impian kita dari dulu. dan TherMian mendapatkan kesempatan ini duluan.
"Hei, sisain bagian buat gw ya nanti!", kata gw dalam kamar kita malam itu.
"Ogah! gw abisin semua itu Belatung n Kaleng-kaleng di jalanan!! biar pas lu masuk ke garis depan kerjaannya tinggal ngopi doang!" tawa TherMian.
"bawain kepala kaleng dong satu buat lampu kamar!" canda Zinn.
Kita merayakan keberangkatan TherMian malam itu dengan penuh keceriaan. besoknya pada saat berangkat, kami berpelukan (berpelukaaaann...). dan kata-kata yang terakhir diucapkan TherMian adalah..
"jangan bikin gw nunggu terlalu lama.." dengan senyum sombong khasnya.
kata-kata terakhir itu rupanya benar-benar kata-kata terakhir yang kami dengar dari dia. Cora kalah total hari itu karena keabsenan Archon yang entah apa sebabnya. dari 300 yang berangkat, yang kembali hanya 91, dan TherMian tidak termasuk diantaranya. gw dan Zinn yang menunggu berdebar-debar di portal akhirnya terduduk lemas begitu patriot Cora terakhir melewati portal dan kemudian portal tersebut ditutup.
gw berdua melaporkan hal ini kepada ortunya TherMiaN yang merupakan salah satu petinggi Cora, dan mereka bilang sudah tau karena diberitahukan oleh komandan lapangannya duluan. mereka berdua menumpahkan air mata, dan membuat gw berdua juga tidak kuat nahan air mata kita.
Setelah kepergian TherMiaN itu, gw dan Zinn jadi jarang ngobrol. kita berdua lebih banyak fokus ningkatin PT dan level masing-masing....berminggu-minggu, hingga suatu saat, Zinn memulai pembicaraan.
"hari ini gw ketemu Bellato di Rawa Kabut" katanya pelan.
"oya?! nyesel dong dia ketemu lu?" sahut gw.
"dia lagi diserang sama 5 Vafer..." katanya lagi, masih pelan.
"......." gw mandang dia dan berkata "jangan bilang lu tolong dia?!"
dia diem...
dengan menampar muka gw sendiri, gw bilang "ampun den Zinn...dia kan musuh. gw tau lu baik, tapi ga perlu juga kali ditolongin?!" dan gw tiba-tiba menyadari kalo tangan kanannya di balut sama kain warna biru muda.
sekarang kita berdua diem...
"cewe?" kata gw. dan dia masih tetep diem.
jadi bingung gw mo ngomong apa. tapi akhirnya dia yang ngomong duluan. "Vi, gw mau ke markas Bellato".
Sesaat gw seneng, dan berseru "wues, gaya amat lu mo nyerang markas bellato sendirian doang demi cewe?!", tapi sesaat kemudian gw menyadari kalo yang dimaksud bukan itu.. "jangan bilang klo..."
Zinn berdiri dan berkata, "ya. gw mau jadi pasukan Bellato".
yang namanya didikan militer dari kecil, emosi suka ga kejaga. dalam kejapan mata, gw udah nonjok Zinn sampe jatuh ke
lantai. "LU GILA YA?!! LU MAU KHIANATIN BANGSA LU SENDIRI DEMI SEORANG CEWE??!!".
Zinn tidak melawan. dia menyapu darah dari bibirnya yang sobek oleh pukulan gw dan berdiri. "Vi, lu tau kenapa ortu gw ga ada dari kecil?". gw terdiem, dan emosi gw menurun dengan sendirinya. gw belom pernah tau kenapa ortu Zinn meninggal. karena ortu gw sendiri juga dah ga ada, gw juga ga berminat berbagi cerita soal itu.
"gw bukan keturunan murni Cora", kata Zinn dengan jelas.
di dalam kebengongan gw, dia melanjutkan, "Nyokap gw orang Bellato. karena itu tinggi gw dibawah rata-rata orang Cora".
Shock. gw terduduk di tempat tidur. sementara Zinn melanjutkan ceritanya "Ortu gw dihukum oleh pengadilan Cora. karena pernikahan mereka diharamkan oleh DECEM", terdiam sebentar, dia duduk disamping gw.
"orang tua gw ga pernah diakui eksis di Cora, yang menyebut nama ortu gw akan dihukum berat" dia mengambil nafas panjang, "om dan tante yang gw tinggal sekarang sayang banget sama bokap gw karena dia orangnya baik banget katanya, makanya mereka berani cerita ini ke gw".
dia berdiri, "gw ke Bellato bukan demi cewe itu Vi, demi orang tua gw...", entah kenapa tiba-tiba airmata gw keluar tanpa gw sadari. gw berdiri,
"apa lu mengerti Zinn?!" kata-kata keluar dari mulut gw dengan tersendat-sendat "kalo lu pergi kesana, pertemuan kita berikutnya, gw akan bunuh lu tanpa ragu-ragu...!!!" tegas gw disela airmata yang ga berhenti.
Zinn terdiam membelakangi gw, dia menoleh balik ke arah gw dan berkata "gw juga..." dengan linangan airmata yang ga kalah deras sama gw. diapun keluar dari pintu meninggalkan gw sendiri. sebuah perpisahan lagi dengan sahabat gw...
-
Berbulan-bulan sudah lewat. gw udah jadi pasukan garis depan. hari ini tugas pertama gw di lapangan. Chip war jam 9 Malem. dengan Perisai kebanggan gw yang gw dapet dari para petinggi Cora, gw berangkat. Formasi sudah disiapkan, dan gw bertugas untuk bagian pertahanan. Serangan pertama yang dateng dari Accretia. bangsa kaleng yang paling gw benci.
karena intensitas peperangan, entah bagaimana mulanya, formasi udah berantakan. gw terpisah dari tim. dan dihadapan gw sekaleng robot yang siap melumat gw. tapi gw ga takut. gw hadapi makhluk itu dengan sepenuh hati. hingga kita beradu pedang jarak dekat, kaleng itu berbicara,
"kemampuan lu masih segini aja...", katanya dengan suara mekanis yang entah keluar dari mana.
gw mundur sedikit dan merasa terhina, "kaleng kayak lu ngerti apa soal gw?! lu ngeremehin bangsa Cora HAH?!!" dan melakukan Buff Power Up. tiba-tiba kaleng itu mengucapkan sesuati yang mengejutkan gw.
"Sampe kapanpun lu ga bakal menang dari gw, Vi.." suara paraunya memanggil nama gw. dan dia mengangkat tangan kirinya tinggi-tinggi dan mengacungkan pedangnya kearah gw. di pundak kirinya gw liat name-tag makhluk itu : "TherMiaN". bagaikan tersambar petir, pedang yang gw pegang hampir jatoh.
"Ther....MiaN...?" kata gw terbata-bata.
kaleng ber namakan TherMiaN itu terbahak-bahak melihat ketidakpercayaan gw "wahahahaha... lu sedemikian takutnya liat gw Vi?!". di berjalan pelan kearah gw, "Lu liat? kekuatan ini, sekarang ga ada satupun bangsa di dunia ini yang bisa mengalahkan gw!" dan serta merta dia mengayunkan pedangnya ke kepala gw. entah bagaimana gw masih sempet mundur hingga jatuh terduduk mengindari tebasan itu.
masih dalam tawanya, TherMian mendekati gw lagi dan sepertinya kli ini tidak ragu-ragu lagi untuk membelah badan gw.
badan gw ga bisa bergerak karena masih dalam kondisi shock. saat pedang yang dibawa TherMian sudah terangkat tinggi mengarah sekali lagi ke kepala gw, tiba-tiba sesuatu menyeruduk badan TherMian yang terbuat dari baja itu menjauh dari gw. sebuah BMAU menghantam keras tubuh TherMiaN.
di hadapan gw BMAU itu menoleh kearah gw, dan sekali lagi gw liat Name-Tagnya : "Zinn". BMAU itupun meneruskan serangannya kearah TherMian. gw yang terduduk terbengong-bengong melihat pemandangan didepan gw dimana kedua sahabat gw bertarung dalam wujud yang berbeda. tiba-tiba dari belakang, 2 orang Spiritualist menarik badan gw kembali ke pos untuk dibawa kembali ke markas.
-
sudah 1 bulan dari kejadian itu. sekarang gw udah kembali ke garis depan. kali ini serangan datang dari 2 arah. Accretia dan Bellato. di deretan terdepan masing-masing bangsa gw bisa lihat sosok TherMian dan Zinn yang datang menyerang kearah kami.
kli ini tidak ada keraguan di diri gw.
dan gw ga melihat keraguan di diri mereka.
gw akan menyelesaikan semuanya HARI INI!!
Cerita Planet Novus <<<< wajib part 1
[GM1/Admin]LoveMoonZ™- Admin
- Jumlah posting : 22
FP (Forum Points) : 43461
Pangkat/Level : 7
Join date : 10.07.11
Age : 27
Lokasi : Surabaya
[GM1/Admin]LoveMoonZ™- Admin
- Jumlah posting : 22
FP (Forum Points) : 43461
Pangkat/Level : 7
Join date : 10.07.11
Age : 27
Lokasi : Surabaya
- Post n°2
Part 2-1
- Spoiler:
- [Zinn's Side Story]
Nama gw Zinn...saat ini gw berada di Markas Bellato pos Lunar untuk persiapan ke garis depan. yang pertama buat gw...
Mungkin beberapa dari kalian udah kenal gw, gw adalah mantan Cora yang menyebrang ke Bellato. Alasannya adalah, gw ga bisa menerima aturan yang sempit yang dibuat oleh bangsa Cora. Dan betapa kagetnya saat gw mengetahui bahwa gw bukan satu-satunya bangsa Cora yang menyeberang ke Bellato. Di Bellato, banyak sekali penganut Holy Force Cora yang bermukim disini (baca Sejarah Cora). Awalnya gw takut dijadikan bulan-bulanan disini bila para Bellato tidak bisa menerima alasan kedatangan gw kesini. Tapi ternyata mereka sangat berpikiran terbuka sekali. Mereka Menerima gw dengan hati yang tu...
"WUUEEYYY!!", Sebuah suara yang nyaring mengagetkan gw dari lamunan. "Ngapain kamu bengong-bengong aja?! ayo siapin BMAU kamu, kita mo berangkat dikit lagi!" cewe ini namanya Cindy. Dialah salah satu alasan kenapa gw menyeberang ke Bellato. Sambil naik ke BMAU gw, gw flash back ke pertemuan kita.
Hari itu adalah hari yang cerah, gw dikasih tugas buat bersihin Rawa Kabut dari Vafer Nipper. gw heran sama itu monster, udah berkali-kali dibantaiin sama anak-anak training Cora kok ga abis2?...
Setelah gw membereskan Vafer ke-7, gw mendengar suara sayup-sayup dari jauh berteriak... gw bergegas mendatangi sumber suara itu. dibalik beberapa pohon yang menghalangi sudut pandang gw, gw liat seorang cewe dikerubuti oleh 5 Vafer. Kenapa dia diem aja? lagi naikin PT def? tapi klo lagi gb PT ngapain juga teriak2? yang ada malah disampahin orang nanti. Gw perhatiin dari jarak tertentu dengan seksama, terlihat sekali ekspresi cewe itu ketakutan banget. Dan gw perhatiin lagi sekelilingnya dan gw liat pistol yang sepertinya punya dia tergeletak ditanah. hmm.. keabisan amunisi kayaknya. Jadilah gw tolong tuh cewe. gw memanah satu vafer untuk membuka jalan, trus gw teriak,
"Lari!!", dan dari celah yang gw buat, dia berlari kearah gw. gw terus memanah ke barisan Vafer yang ngejar dia dari belakang. Setengah jalan dia berlari kearah gw, tiba2 dia berhenti dan memandang gw dengan ketakutan. Gw pun baru memperhatikan bahwa cewe itu bukan bangsa Cora. Dari bajunya... "Bellato?! kenapa bisa ada disini?!", pikir gw, kecerobohan gw terbengong sesaat itu rupanya di manfaatkan dengan baik oleh Vafer yang entah sejak kapan ada dibelakang gw. Dalam sekejap badan gw terlempar ke arah cewe itu oleh terjangan monster itu, yang pada saat yang sama sekaligus menghancurkan persediaan panah gw sekalian melukai tangan kanan gw.
Gubrak!! gw menimpa cewe itu dengan sukses. Saat akan mencoba berdiri untuk antisipasi serangan berikutnya, tanpa sengaja gw tangan kiri gw berpegangan kepada sesuatu yang 'lembut'. gw perhatiin cewe Bellato itu mau nangis tapi cuma menggigit bibirnya aja ga teriak. Saat gw menyadari lokasi tangan gw, langsung aja gw teriak sambil melepaskan tangan gw.
"WOAAW!! SORRy!! SORRY!!", dalam keadaan canggung bego gitu si Vafer yang nyerang gw langsung aja manfaatin kesempatan lagi, dalam sekejap berkat equip Ranger gw, menghindar sambil membopong cewe itu. Lokasi penghindaran gw pas banget kesebelah pistol dia yang jatuh di tanah. Untung gw bawa Ammo buat senjata model ini buat jaga2 kalo ada dropan pistol bagus. Langsung aja kayak film Rush Hour 3 gw masukkin Ammo itu ke Slotnya dan menghabisi Vafer yang daritadi gangguin aja. Sesaat gw menghela nafas panjang karena lega. Sedetik kemudian gw menyadari ada masalah yang lebih penting. Dalam satu gerakan pasti, gw mengarahkan moncong senjata yang gw ambil tadi kearah pemiliknya.
"Siapa lu?! kenapa bisa ada disini?!", gw berbicara dengan bahasa Bellato yang gw pelajari dari perpus militer. si cewe dengan tatapan tajam memandang gw dengan heran. Tampangnya boleh juga, cute-cute gimana gitu.
"Lu bisa bahasa gw?", tanyanya.
"JAWAB AJA PERTANYAAN GW!!" bentak gw tanpa ampun.
Mulai sedikit terlihat takut, si cewe menjawab dengan agak gemetar "nama gw Cindy, dari guild •SupReMacY•, yang ditempatin di Pos Lunar" dia terdiam sebentar menunggu reaksi gw dan melanjutkan "gw bisa ada disini karena salah masuk portal". Gw mo tampar juga nih cewe, orang bego mah ada batesannya. ini mah GILA! alesan yang ga masuk akal!
dengan nada kesel, gw bentak lagi "Jangan Bo'ong!!" sambil ngacungin pistol kearah dia pake tangan kanan gw. entah kenapa tiba-tiba perhatian dia tertuju pada tangan kanan gw, gw mencoba liat apa yang dia perhatiin, ternyata tangan kanan gw ngocor darah lumayan banyak karena serangan Vafer tadi, gw ga perhatiin, sekarang setelah gw perhatiin malah jadi berasa sakit. sial.
Si Cindy ini tiba2 megang tangan gw, reflek, gw tarik tangan gw dan kembali menodong dia dengan mata gw menyampaikan bahasa non-verbal "lu coba lagi kayak gitu gw tembak beneran nih!". Tapi tatapan mata dia sejuk banget dan kayaknya membales bahasa non-verbal gw, "tenang aja, gw ga bakal macem2". dia mencoba lagi memegang tangan gw, tapi kali ini pelan-pelan menunggu reaksi gw, gw diem, tapi todongan gw ga gw lepas. dia ngeliatin luka gw sebentar, dan tiba-tiba menyobek sedikit bagian lengan bajunya dan berusaha melepaskan pistol dari tangan gw sambil terus menatap gw, lagi, bahasa non-verbal dari matanya bagai berkata "Please..?". Entah kenapa gw jadi nurut sementara dia membalut luka yang disebabkan Vafer tadi. Sambil mengikatkan kain ditangan gw, dia berkata,
[GM1/Admin]LoveMoonZ™- Admin
- Jumlah posting : 22
FP (Forum Points) : 43461
Pangkat/Level : 7
Join date : 10.07.11
Age : 27
Lokasi : Surabaya
- Post n°3
Part 2-2
- Spoiler:
- [Zinn's Side Story]
"makasi ya dah nolong gw", katanya tanpa melihat ke gw. gw jadi malu-malu sendiri, waktu berjalan cukup lama buat kita berdua ngobrol dinaungi sejuknya hutan Rawa Kabut. gw menceritakan bahwa gw ada keturunan Bellato, dan dia langsung minta gw untuk ikut dia ke Bellato dan tinggal disana, kita argumen cukup seru yang menyatakan pendirian masing-masing. sampai akhirnya dia menangis dan mengucapkan kata-kata terakhir sebelum meninggalkan gw.
"Bangsa Bellato adalah bangsa yang berpikiran terbuka! tidak akan menghalangi cinta yang sesungguhnya!!", gw terdiam dan ga mampu mengejar dia. gw ngelamun beberapa saat sampe gw nyadar sendiri, "dia baliknya gimana?!" pikir gw. akhirnya gw kembali ke markas malam itu dan bertemu Ravi lagi di kamar kita lalu...
"SEMUANYAA SIAP!!" Teriakan komando Archon Bellato menyadarkan gw dari lamunan gw, ternyata gw tanpa disadari udah sampe area war. gw bener-bener harus kurangi kebiasaan ngelamun ini. kemudian dari salah satu monitor gw muncul cam-nya Cindy di BMAUnya.
"Sayang, kmu jangan bengong ya ntar di sana.. ntar kenapa2 lagi" celotehnya dengan centil, yup, kita udah pacaran sejak gw dateng ke Bellato. Gw senyum doang denger kata2 dia itu. Layar monitor berganti ke cam-nya Archon,
"Semuanya, hari ini kita akan rebut kejayaan lagi!! SEMANGAT!!" titahnya, dan seluruh patriot Bellato menjawabnya dengan penuh keyakinan. Gw ditempatin di paling depan. Formasi kali ini agak aneh, kita nerapin formasi agak longgar, entah apa maksudnya. Yang pertama kali gw temuin dilapangan ada seorang Cora dan sekaleng Accretia lagi duel berdua aja. tapi kayaknya si Cora agak terdesak, entah mungkin masih ada kenangan sama bangsa gw dulu, gw melaju untuk bantuin itu Cora dudud.
"Cyn, aku dapet target, kmu hati-hati ya.." seru gw ke kekasih hati gw melalui Cam.
Seperti biasa, dia menjawab dengan centilnya "Ok, Baby... semangat yaaa... luv u..." sambil meniupkan ciuman, lagi-lagi gw nyengir akan kespontanan dia. Maka melaju lah gw menerjang Accretia yang dikit lagi mampusin itu Cora yang sekarang lagi duduk nyantai di tanah. BRAAAKK!! Terjangan gw cukup kuat buat mentalin tuh kaleng, saat gw melihat ke monitor siapa Cora yang lagi duduk ditanah gw kaget,
"Ravi?!" mukanya kayak ga percaya ngeliat gw, dan dia kayak abis ngeliat hantu...mangnya gw segitu nyeremin apa? gw tinggalin Ravi duduk disitu sementara gw terjang lagi itu kaleng yang udah kuda-kuda lagi menyambut gw, Braakk!! Klaaangg!! suara pertempuran kita berisik banget sampe kedengeran di dalem kokpit BMAU yang harusnya kedap suara. Tiba-tiba transmisi dari luar masuk tapi formatnya SOUND ONLY, siapa nih?! pikir gw. tiba-tiba suara parau seperti suara mesin tedengar didalem kokpit gw.
"Hmmm..?? Rupanya Zinn...", Kaget gw! siapa nih?! gw liat ga ada siapa2 dalam radius medium selain gw dan kaleng itu. masa sih.....?! lagi, suara itu memenuhi kokpit gw "Ternyata lu membelot ke Bellato ya?!! wuahahahaha... apa rasanya jadi Ravi dikhianatin sama kita berdua ya?!", gw dibikin kebingungan sama Accretia didepan gw, kenapa dia bisa tau soal gw dan Ravi? dan kenapa dia bilang 'kita berdua'? kata-kata selanjutnya menjawab semua pertanyaan gw.
"Ini gw Zinn, TherMiaN...!!" Bagai geledek yang menyambar, suara si kaleng itu membuat gw hilang konsentrasi. "bo'ong!" pikir gw. Sampai gw liat Name Tag di pundak kirinya, TherMiaN... lengkap dengan huruf kapitalnya diposisi yang sama. sambil teriak kesetanan gw menerjang dia lagi,
"BOHOOOONGGG!!!", terjangan gw kali ini penuh keraguan dan kali ini dia cukup sigap dalam menerima serangan gw, dia berhasil menghindar dan bersiap mengayunkan pedangnya untuk membelah kokpit gw....
BRAAAKK!!! dalam sekejap tubuh robot TherMiaN mental oleh terjangan sebuah BMAU yang tiba-tiba hadir disamping gw. monitor gw menampilkan wajah yang menyejukkan hati gw. "kmu gapapa sayang?!", Cindy baru aja nyelamatin nyawa gw.
Setelah memperbaiki posisi berdirinya dari kondisi terjatuh, TherMian nyeletuk "hohoho.. rupanya udah punya pacar ya...emang pantes buat lu Zinn... kli ini gw mundur dulu. hehehhe", Dan TherMiaN pun mundur dengan wujud yang gw ga kenal.
Cewe gw sepertinya ga bisa denger percakapan 1 on 1 gw sama TherMiaN, "Huh! pengecut!! baru 2 BMAU aja udah ngibrit!", gw tersenyum mendengar celotehan dia yang suka ga tau malu. Hati gw yang dipenuhi kebingungan tentang TherMiaN bagai disapu oleh aura ceria dia.
"Makasi ya sayang..." kata gw lembut.
Mata cewe gw ini langsung berbinar-binar "waaa.. sama-sama honey!! kapan lagi nyelamatin pacar aku kan?! hehehe... I Luv..."
BLAARRRRRRR!!!! gw menyaksikan didepan mata gw sendiri bagaimana BMAU Cindy meledak. gw yang terbengong ga percaya apa yang terjadi melihat tidak jauh disamping ada seorang Summoner Cora dengan Isisnya, sekali lagi gw memandang ke BMAU Cindy yang sudah terbakar tidak berbentuk dan serta merta air mata gw ga tertahan, langsung gw menerjang Cora ... yang membunuh Cindy!
"HOOAAAAA!!! BAJINGAANNN!!!", gw langsung hajar Isisnya tanpa ampun walaupun BMAU gw juga sekarat bertarung sama itu Isis, tapi akhirnya gw menang, dan Cora ga tau diri yang jadi pemiliknya mencoba kabur, gw yang masih kalap ga kasih kesempatan sama sekali dia untuk lari. Dalam sekejap mata gw bantai Cora yang namanya aja gw ga mau tau itu sampai ga berbentuk.
Dalam nafas yang terengah-engah dan emosi yang belom turun, gw memandang seonggok daging dan tulang dihadapan gw bekas Cora tadi, rupanya beberapa temennya dateng dan mencoba bales dendam buat dia. tapi semuanya berakhir dengan kematian mereka semua menghadapi kemurkaan gw.
.......................................
Sudah sebulan sejak kejadian itu, hari dimana gw membantai satu kompi Cora itu gw diangkat menjadi komandan pasukan. Hari ini gw kembali ke lapangan untuk menyerang Cora yang udah mengambil kekasih hati gw dari sisi gw dengan BMAU modif gw yang gw ukir di dadanya 'Cindy', gw siap memporak-porandakan bangsa Cora, lalu menghancurkan bangsa Accretia sampe sekrup-sekrupnya
Gw akan selesaiin semuanya DISINI!! HARI INI!!
[GM1/Admin]LoveMoonZ™- Admin
- Jumlah posting : 22
FP (Forum Points) : 43461
Pangkat/Level : 7
Join date : 10.07.11
Age : 27
Lokasi : Surabaya
- Post n°4
Part 3-1
- Spoiler:
- [TherMiaN's side story]
Nama gw TherMiaN... saat ini gw...... mati.....
Gw adalah salah satu anggota training Cora yang akhirnya mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan kemampuan gw di garis depan. Pada saat telah tiba untuk merebut kejayaan, Archon kita belum juga dateng, seluruh patriot Cora diliputi ketakutan dan/atau keraguan di hati masing-masih apakah sanggup untuk menjalani perang ini. Gw denger-denger banyak patriot Cora yang mencaci-maki Archon dan para wakilnya saat kekalahan perang beberapa waktu lalu. Gw masih juga ga ngerti alesan mereka absen di perang ini. Saat itu gw ga peduli, gw udah nafsu mo unjuk gigi. Klo perlu biar gw yang dipilih jadi Archon berikutnya.
Karena kekurangan komando yang baik, seluruh pasukan terpecah belah, masing-masing mengikuti perintah komandannya, atau mengikuti kata hati sendiri. gw? jelas lah ngikutin maunya gw sendiri. Walaupun perang ini berantakan buat Cora, gw tetep enjoy membantai musuh yang ada dihadapan gw. udah gw itungin dari tadi, 3 Belatung dan 1 kaleng yang udah gw beresin, gw masih belom puas. Ditengah-tengah area peperangan yang acak adut, gw berteriak,
"HoAAAAA... SEGINI DOANG KEMAMPUAN KALIAANN??!!!", rupanya ada yang ga terima gw kata-katain gitu, gw menghindar tipis dari tembakan Bellato dari jarak 57m di samping gw, "haha... satu lagi buat hari ini!!" kata gw menatap tajam kearah belatung yang kayaknya masih emosi. Terlalu penuh dengan kecongkakan gw, tiba-tiba JLEBB... Sebuah pedang intense dari metal menembus dada gw dari belakang, gw menoleh ke belakang dan mendapatkan sekaleng Warrior Accretia yang berdiri sambil menghunus pedangnya menembus gw. Entah kenapa gw bisa liat dia seolah-olah berekspresi tertawa. sial..... sakit banget....... gw pun terjatuh ditanah merejang maut.
sakitt.... tiap tarikan nafas gw bikin gw minta langsung dicabut nyawanya saat itu juga. hingga akhirnya pandangan gw memudar.....sampai hilang semuanya....
.........................................
Gelap....
Dingin...
Ini ya rasanya mati?
Not bad juga...
Mana malaikatnya?
Tiba-tiba gw membuka mata, "Dimana gw? ....neraka?" Sekeliling gw yang bisa gw liat robot-robot Accretian semua di dalem sebuah ruangan yang cukup besar. "gw blom mati? sekarang gw jadi tawanan ya?". Salah satu kaleng itu menyadari kalo gw udah bangun. Lalu dia berkata "Prof, no. 7391 bangun" katanya dengan suara mesin yang aneh. Gw baru tau ini kaleng-kaleng bisa pada ngomong?? kirain selama ini cuma ngomong "*@(^#" ato apa lah itu. Mereka ngerti darimana bahasa Cora? Mulai banyak kaleng-kaleng yang ngerubutin gw, seolah-olah mereka lagi liat show striptease. Yah, wajar aja dengan kehadiran seorang Cora yang ganteng diantara kaleng-kaleng ini gitu kan...
Entah darimana, ada seseorang yang berbentuk seperti bangsa Cora dan Bellato dateng, tapi... kupingnya beda?? aneh...mahkluk apa ini? Makhluk itu membuka pembicaraan.
"Salam kenal, 7391. kamu sudah terbangun dengan baik", Gw ga terima dikasih nama gitu, yah sebagai bangsa Cora gitu loh, enak aja..
"Nama gw TherMiaN!! se-enaknya aja lu panggil gw....", ada yang janggal? suara gw serak? kok suara gw aneh gini? padahal di Cora gw jago nyanyi lho..... Makhluk yang dipanggil 'Prof' itu menatap gw keheranan. Dia bertanya kepada kaleng disebelah dia,
"Aneh, kalian tidak melakukan pen-cucian dengan baik ya?" sungut dia kepada kaleng yang di pundak kanannya gw baca ada tulisan "tukangjagal" hue? itu profesi dia apa namanya?
"Tidak Prof, semua sesuai dengan prosedur. Data laporannya juga ada. Buktinya dia mengerti bahasa kita", si tukangjagal itu membela diri, tapi setelah si Prof itu ngecek sendiri dia makin heran.
"hmm... kita dapet spesies yang langka klo gitu" dan senyumnya merekah. Lalu perhatiannya kembali tertuju ke gw. "Kalau begitu, selamat datang di Markas Accretia, TherMiaN. Senang sekali mendapatkan kamu sebagai anggota kami", HAH?! Anggota dia? gila apa?! gw gitu jadi anggota kaleng2 ga jelas ini?!
gw menunjukk si Prof saking marahnya dan mo maki-maki dia, tapi kata-kata gw terhenti begitu yang gw liat menunjuk si prof bukan tangan gw, tapi tangan dari metal, yang berbentuk seperti...Accretia!! gw dengan penuh kepanikan memperhatikan seluruh tubuh gw yang ternyata sudah berubah menjadi sama seperti kaleng2 disekeliling gw.
"uUAAAAA!! APA INI?!!! APA YANG LU LAKUKAN KE GW?!!" dikepanikan itu gw mau nangis, tapi tidak ada air mata yang tumpah, karena mata gw sekarang adalah sebuah kamera yang solid. Harga diri gw tercabik-cabik, gw memukul semua Accretia-Accretia yang ada di depan gw sambil berteriak kesetanan, hingga akhirnya gw berhasil mencengkram badan si Prof itu yang terhitung kecil dengan dua tangan,
"Kembalikan gw seperti semula!!" Ancem gw sambil mempererat genggaman gw. si Prof dengan senyum menahan sakit hanya menunjuk ke samping, gw melihat arah tangannya dan melihat, gw! tubuh gw berbaring disalah satu tempat tidur diruangan itu dengan lubang yang gede banget di dada gw.
"Kamu sudah mati TherMiaN...", gw yang ga percaya akan kenyataan itu hampir saja meremukkan tubuh si Prof dengan satu gerakan, seandainya salah satu Accretia disitu mementalkan gw dengan hantaman tangannya. Gumbrangg!! badan metal gw menghantam beberapa peralatan elektronik disitu sampai gw mentok di tembok. Rupanya si kaleng yang mentalin gw blom puas dan niat melanjutkan serangannya.
"BIARKAN, VERDEBUSTER!!" teriak si Prof, si kaleng yang bernama Verdebuster itupun berhenti dan membatalkan niatnya. si Prof menghampiri gw dan duduk disamping tubuh gw yang males berdiri.
"Bunuh aja gw... gw ogah perang buat Accretia", ketus gw. si Prof tersenyum dan membalas dengan lembut.
"TherMiaN... kamu tau sejarah Accretia?", si Prof menceritakan asal muasal kekaisaran Accretia (Baca sejarah Accretia). Entah kenapa gw reflek dengerin dengan seksama karena biasa dirumah dapet pelajaran tata krama. Gw baru tau kalau kaleng-kaleng ini awalnya berbentuk seperti si Prof, Ras yang disebut dengan 'Manusia'. kayak nama makanan... dan gw baru tau juga tragedi ras Manusia ini yang hampir punah oleh virus, dan adanya ras luar angkasa bernama Herodian yang berniat membasmi seluruh jenis kehidupan di semesta. Lagi, si Prof bertanya kepada gw, "TherMian, kenapa kamu berperang?"
Tanpa ragu gw jawab, "Untuk menunjukkan kekuatan saya!!" ....Saya?? gw kayak ngomong ke guru tata krama gw.. si Prof senyum lagi,
"Kalau kami, berperang agar tetap eksis di dunia..." katanya singkat "Demi bertahan hidup, kami rela mengubah diri kami menjadi robot agar bisa bertahan menghadapi serangan-serangan bangsa luar seperti Cora, Bellato dan Herodian..."
"Cora tidak pernah menyerang bangsa manapun!!!" kata gw agak tersinggung.. si Prof memandang gw sebentar. dan tersenyum lagi. kemudian dia meminta gw berdiri dan mengikuti dia. Accretia yang lain memberikan jalan buat kita, lalu beberapa mengikuti sedang yang lainnya kembali pada kesibukkannya masing2.
Gw dibawa ke ruangan yang ada robot-robot seperti MAU yang berdiri diam. "ini adalah pusat latihan kami. Didepan kamu itu adalah cloning dari robot-robot ciptaan Bellato yang dibuat untuk menghancurkan musuh-musuhnya" dia kemudian memberikan ruangan kepada gw dan berdiri bersandar pada tembok. "coba hancurkan salah satu..". Gw ga ngerti apa maksudnya, tapi gw coba juga (gw klo dihadapin sama musuh pasti jadi semangat). Dengan tangan kosong gw pukul salah satu MAU itu dengan kekuatan penuh. BRUAAKK!!! waw... MAU yang gw hantam lansung mental dengan bagian kokpitnya hancur lebur.
Prof tersenyum, dan berseru, "Apakah kekuatan seperti ini yang kau cari?". Entah kenapa kebanggaan Cora yang selama ini jadi pegangan hidup gw hilang gitu aja dengan kekuatan luar biasa di tangan gw saat ini. dan dia mendekati gw lalu berkata, "Bantulah kami agar bisa tetap bertahan hidup".
Akhirnya gw mengikuti pelatihan bangsa Accretia dan menjadi pasukan Accretia. Ternyata para bangsa Accretia ini tidak sedingin yang gw kira, orangnya asik-asik, gw juga cukup nyambung dengan orang-orang disini karena kita sama-sama doyan kekuatan.
[GM1/Admin]LoveMoonZ™- Admin
- Jumlah posting : 22
FP (Forum Points) : 43461
Pangkat/Level : 7
Join date : 10.07.11
Age : 27
Lokasi : Surabaya
- Post n°5
Part 3-2
- Spoiler:
- [TherMiaN's side story]
Sudah berbulan-bulan sejak gw menjadi anggota Accretia, dan sekarang gw udah siap di garis depan lagi, kembali ke tempat kematian gw, tempat gw menemukan kehidupan baru. Kali ini gw bener-bener merajalela, ga seperti waktu gw masih berwujud darah dan daging, gw membantai para belatung2 dan coro2 level cupu udah kayak tanpa usaha.
Diantara coro2 yang lagi berantakan itu, gw ngeliat sosok yang gw kenal banget. Ravi. hooo? udah sampe di garis depan dia? udah jago doong? langsung aja gw terjang dia dengan penuh semangat. TRAANGGG!!! Pedang kita beradu terus, gw liat muka Ravi lucu banget klo lagi serius, jadi mo ketawa gw. Tapi masih seperti dulu, dia tetep aja lemah. Gw jadi nyesel pernah temenan sama dia klo sampe sekarang dia masih secupu ini. Dia keliatan shock banget setelah mengetahui siapa gw sebenernya. Tenang aja Vi, gw lepaskan lu dari segala kebingungan ini dengan mengirim lu ke pangkuan DECEM!!
BRAAKKkk!! Ga ada angin ga ada apa, ada BMAU yang nyodok gw kenceng banget sampe mundur gw. Langsung aja gw lupain si Ravi itu karena udah ada musuh gw yang lebih pantes di depan gw. Dalam pertarungan itu gw menyadari bahwa si kaleng bajakan itu yang jadi pilotnya si Zinn.. Lucu banget... apa rasanya jadi si Ravi ya?? gw ketawa sendiri. Baru aja gw mo belah BMAU Zinn jadi dua, lagi2 gw diganggu. BMAU yang lain nerjang gw kenceng banget, ampe mundur lagi gw. Baru gw mo bales, dari transmisi markas kita diminta balik ke Control Center karena ada serangan Bellato disana.
Gw pun mundur dulu untuk kali ini. Seampainya di Control Center, gw liat udah hancur lebur ga berbentuk lagi Control Center Accretia. Di antara puing-puing gw liat sesuatu yang gw kenal. si Prof!! gw langsung menghampiri tubuh si Prof yang tertindih diantara puing2, gw mau menyingkirkan puing2 tersebut dari atas si Prof, tapi dia tiba2 berteriak,
"JANGAN!! organ dalam tubuh saya sudah hancur TherMiaN. Tidak ada yang bisa kamu lakukan lagi, saya akan mati", gw ga terlalu sedih.
"Tenang aja prof, nanti kita hidupin prof lagi di wujud baru ya!", tegas gw.
"Tidak usah, TherMian. Saya ingin mengakhiri hidup saya sebagai manusia biasa. Saya tidak menyukai peperangan, tapi perang ini harus dilakukan agar menjaga bangsa Accretia bisa tetap eksis" Dia terbatuk darah disela kata-katanya. Gw bingung mau berbuat apa, si Prof memegang tangan gw dan menatap gw.
"TherMiaN, kamu adalah kebanggaan saya, janganlah berperang untuk menguasai, berperanglah untuk
bertahan hidup..... dengan kekuatan.... kamu.." dan Prof pun menghembuskan nafas terakhirnya. Teriakan gw menggema hingga membuat rekan-rekan Accretia yang lain menghampiri gw. Gw pun membawa jasad Prof kembali ke markas. Para ilmuwan disana ingin melakukan transplantasi otak Prof ke wujud baru. Tapi gw menghalanginya dengan keras, hingga hampir dibawa pengadilan militer, untungya ada Verdebuster yang membantu menjelaskan. Akhirnya Prof pun dikuburkan dengan layak...
..........................
Sudah sebulan sejak kejadian itu, sekarang gw udah kembali di garis depan. Kali ini gw kembali dengan ketetapan hati yang berbeda. Kali ini gw akan berperang dengan idealisme titipan dari Prof. Dan untuk itu, bangsa Cora dan Bellato harus disingkirkan agar Accretia bisa terus eksis.
Lihatlah Prof, gW akan selesaikan semuanya, HARI INI!!
|
|